Ajar Ku MengenalMu

Tak Ada Yang Kudambakan Selain DiriMu
Tak Ada Yang Kuinginkan Hanyalah Engkau

Ajarku Mengenal Mu Bawa Ku Lebih Mengenalmu
Pribadi Mu Yg Kurindu Ajarku Mengenal Mu

Aku Ingin Tinggal Dalam Pelataran Mu
Aku Ingin Lebih Dalam
Di Hadirat Mu

INTRO. Ya, Ajar Ku MengenalMu.. Lagu ini, lagu yang aku nyanyikan saat aku dan rekan-rekan sepelayananku memberi kesaksian pujian di GPIB Shalom dalam rangka pancarian dana retreat kampus (Minggu, 17 Oktober 2010). Kebetulan, ketua jemaat gereja tersebut adalah orang yang pernah menjadi ketua jemaat gereja tempat aku beribadah (re: GPIB Immanuel Bekasi). Beliau adalah sosok seorang perempuan yang sangat aku kenali, demikian juga dengan keluarganya.
2 hari sebelum aku memberikan kesaksian pujian di gereja tersebut, aku menyempatkan untuk menghubungi beliau dengan tujuan agar beliau hadir saat aku bertamu di gerejanya. Kami berbincang dan beliau memberi respon penuh sukacita. Ya, walaupun sedikit tapi entah mengapa aku merasa sangat senang bisa berbicara dengannya. Padahal 3 minggu sebelumnya kami sempat bertemu, beliau beserta suami dan anak perempuannya. Di pertemuan tersebut beliau mengajak aku untuk sesekali bermalam di kediamannya jika aku pulang malam pada hari kuliah (kampus dan kediaman berada di lingkungan yang berdekatan).
Saat hari H kesaksian pujian, aku begitu sangat tidak sabar untuk bertemu beliau beserta keluarganya. Tetapi sampai akhir ibadah pun beliau tak kunjung datang. Aku penasaran dan lagi-lagi entah kenapa aku sedih atas ketidak-hadirannya. Aku mencoba mencari tau dengan mengecek twitter anak perempuannya, dan tak ku sangka-sangka, ternyata beliau sedang dalam keadaan tidak sehat (dilihat dari status anak perempuannya) bahkan sampai dilarikan ke rumah sakit. Kaget sekali rasanya. Aku segera, saat itu juga menghubungi anak perempuannya dan menanyakan keadaan ibunya.

.....
Keesokan harinya aku mendapat kabar bahwa beliau sudah mulai membaik kondisinya. Puji Tuhan, senang sekali rasanya mendengar berita itu.
Pada hari Kamis, 21 Oktober 2010 aku berniat untuk menjenguk beliau di rumah sakit. Tapi semua gagal karena mendadak ada kepentingan lain yang harus dijalankan. Sebenarnya dilema sekali saat itu, sangat ingin sekali pergi tetapi sangat ditahan oleh kepentingan lain. Batal!
Hari pun berlalu dan aku sangat berharap bahwa beliau semakin membaik kondisinya.
.....
Jumat, 22 Oktober 2010. Sore.
Hujan deras sekali. Dan aku pun saat itu sedang sibuk mengurusi stand pendaftaran peserta retreat di kampus, juga sibuk mempersiapkan lagu untuk dibawakan malam hari mencari dana lagi di Kelapa Gading.
Saat sedang asik-asiknya berbincang dengan rekan-rekan lain, tiba-tiba mamaku menelpon dan mengatakan bahwa beliau telah wafat. Sontak, aku kaget dan bertanya-tanya tidak percaya. Aku bingung dan akhirnya ku putuskan untuk menghubungi anak perempuan beliau. Dengan lembut ku tanyakan bagaimana kondisi mamanya sekarang, dan dengan lembut juga dijawabnya: " mama udah ga ada ka.. "
Sakit. Sakit sekali mendengarnya, karena semua benar-benar terjaid, beliau telah wafat.
Segera saat itu juga aku berangkat menuju rumah sakit tempat beliau sebelumnya dirawat. Aku bertemu suaminya, anak laki-lakinya, dan juga anak perempuannya. Sakit, harus melihat dia tersenyum padahal aku tau dia menderita. Satu hal yang sangat disayangkan saat itu, aku sedang terburu-buru dan aku tidak sempat melihat beliau untuk terakhir kalinya sampai pada saat ibadah penghiburan. Aku tak bisa menghadirinya.


Kau tau, hancur sekali perasaan saya saat ini. Penuh penyesalan yang belum bisa diluapkan kemana-mana.  Setiap ku dengar atau senandungkan lagu ini, flashback terjadi dalam pikiranku. Entah...
Yang dapat kulakukan hanyalah berdoa memohon ketabahan dan keikhlasan bagi pihak keluarganya. Keluarga yang kepadanya sudah ku kenal dan dekat selama sekitar 7 tahun. Keluarga yang kepadanya ku taruh rasa hormat dan sayangku. Atas keharmonisannya, kebaikannya. Aku sayang mereka.
Semakin menanamkan dalam hati dan pikiran, bahwa penyesalan memang selalu datang terlambat. dari sekarang, jangan pernah sia-siakan kesempatan, jangan ditunda karena siapa tahu itu waktu terakhir...

Selamat Jalan 
Ibu Pdt. Tris Nugrahaputra
Terima kasih untuk semua kebaikan dan ketulusanmu
Ga akan pernah Hana lupain semua kenangan kita bersama
i love you
(Titip salamku buat Tuhan ya ☺)
Good bye






Comments