Malaikat Juga Tahu

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian, tetapi kesempatan
Untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri, cintakulah yang sejati
Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus kutemani
Dan kau slalu bercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri
Dia mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta.
Di pekarangan dengan tinggi rumput seragam, perempuan itu mengucapkan selamat tinggal di dalam hati. Persahabatan yang luar biasa ternyata mensyaratkan pengorbanan di luar batas kesanggupannya.
Bunda menangisi setiap malam Minggu. Tidak pakai air mata karena ia tidak punya cukup waktu. Ia menangis cukup dalam hati.
-Rectoverso

Comments